Drakor The Glory adalah salah satu drakor paling fenomenal yang tayang di dua bagian: season pertama rilis pada akhir 2022, lalu di lanjutkan dengan season kedua pada Maret 2023. Dibintangi aktris papan atas Song Hye-kyo, drama ini sukses bikin penonton terhanyut dalam cerita gelap nan emosional tentang balas dendam yang terencana dengan sangat dingin.
Buat kamu yang penasaran atau belum sempat nonton, berikut ini sinopsis lengkap dan ulasan menarik seputar drakor The Glory.
Cerita Dibuka dengan Luka yang Tak Pernah Sembuh
The Glory bercerita tentang Moon Dong-eun, seorang perempuan yang sejak SMA mengalami kekerasan fisik dan psikologis yang sangat parah dari teman-teman sekelasnya. Bullying yang ia alami bukan sekadar ejekan biasa tubuhnya di pukul, disundut setrika, bahkan dilecehkan. Trauma ini meninggalkan luka mendalam yang terus menghantuinya sampai dewasa.
Dong-eun, yang di perankan dengan sangat kuat oleh Song Hye-kyo, akhirnya memutuskan untuk keluar dari sekolah. Namun, dia tidak menyerah. Sejak saat itu, satu hal yang terus dia rancang dalam pikirannya: balas dendam.
Rencana Balas Dendam yang Dingin dan Matang
Berbeda dengan cerita balas dendam yang penuh aksi brutal, The Glory menyajikan strategi yang pelan tapi pasti. Dong-eun menjalani hidupnya dengan satu tujuan membalas semua orang yang telah menyakitinya, bukan hanya pelaku utama, tapi juga mereka yang membiarkan kekerasan itu terjadi.
Ia belajar keras, kuliah menjadi guru, dan secara perlahan mendekati target utama: Park Yeon-jin (di perankan oleh Lim Ji-yeon), si ratu sekolah yang kini jadi presenter cuaca terkenal dan hidup bahagia dengan suami kaya dan anak manis.
Rencana Dong-eun benar-benar terorganisir. Dia bahkan menjadi guru wali kelas dari anak Yeon-jin menjadikan dirinya bagian dari keluarga musuh. Ini bukan balas dendam yang sekadar emosi sesaat, tapi sudah menjadi misi hidup.
Karakter yang Kuat dan Relatable
Salah satu kekuatan The Glory ada di karakterisasi yang mendalam. Penonton di ajak memahami alasan setiap karakter bertindak, bahkan si penjahat sekalipun. Yeon-jin sebagai pelaku utama bullying digambarkan sebagai pribadi licik, manipulatif, dan haus kekuasaan. Namun, latar belakang dan kehidupannya juga di eksplorasi.
Sementara itu, karakter Moon Dong-eun justru tidak selalu tampil sebagai korban suci. Dia keras, dingin, bahkan terlihat sedikit gila oleh orang-orang di sekitarnya. Tapi di balik itu, penonton bisa merasakan penderitaan dan rasa sakit yang membuatnya seperti itu.
Tokoh-tokoh pendukung juga nggak kalah penting, seperti Joo Yeo-jeong (di perankan oleh Lee Do-hyun), dokter tampan yang jatuh cinta pada Dong-eun dan kemudian memilih ikut membantunya dalam misi balas dendam. Ia juga punya latar belakang kelam tersendiri yang bikin ceritanya makin kompleks.
Realitas Kelam Dunia Sekolah
Yang bikin The Glory terasa begitu relate dan emosional adalah penggambaran bullying yang sangat nyata dan mengerikan. Ini bukan sekadar drama remaja biasa. Adegan-adegan kekerasan yang di tampilkan sangat intens sampai membuat beberapa penonton merasa nggak nyaman.
Namun justru inilah yang menjadi kekuatan utama drama ini. Penulis naskah Kim Eun-sook (yang sebelumnya di kenal lewat drama romantis seperti Descendants of the Sun) mengambil langkah berani untuk mengangkat isu kekerasan sekolah yang sering di abaikan.
Lewat The Glory, kita di ajak menyadari betapa pentingnya keadilan bagi para korban, dan betapa dunia seringkali membiarkan pelaku hidup bebas tanpa rasa bersalah sedikit pun.
Alur Cerita yang Pelan Tapi Mematikan
Banyak yang bilang The Glory terasa lambat di awal. Tapi justru itulah gaya khasnya. Setiap adegan punya arti, setiap dialog punya makna tersembunyi. Dong-eun tidak buru-buru membalas dendam ia ingin semua musuhnya merasakan ketakutan, kehilangan, dan kehancuran seperti yang dulu dia alami.
Season pertama lebih banyak fokus pada membangun rencana dan memperkenalkan karakter. Baru di season kedua, semuanya mulai terbuka satu per satu. Plot twist bermunculan, konflik semakin panas, dan emosi penonton benar-benar di aduk.
Visual dan Atmosfer yang Gelap Tapi Estetik
Secara visual, The Glory di sutradarai dengan tone yang dingin dan penuh bayangan. Ini bukan sekadar pilihan gaya, tapi benar-benar mencerminkan emosi karakter utama. Tidak banyak warna-warna cerah, semua di buat suram dan tajam membuat penonton tenggelam dalam dunia penuh luka dan trauma.
Musiknya juga mendukung banget. Soundtrack-nya bukan tipe lagu romantis seperti di drakor biasanya, tapi lebih ke arah instrumental yang menegangkan dan menghantui.
Baca Juga:
12 Film Romantis Klasik yang Wajib Ditonton Generasi Muda
Penerimaan Penonton dan Kritikus
Saat tayang, The Glory langsung jadi perbincangan hangat, bukan hanya di Korea tapi juga secara global. Banyak yang memuji akting Song Hye-kyo yang keluar dari zona nyamannya. Biasanya di kenal sebagai bintang drama romantis, kini ia tampil sebagai sosok dingin dan penuh dendam dan berhasil!
Lim Ji-yeon juga menuai pujian besar karena berhasil membuat penonton benar-benar membenci karakternya. Chemistry antara Song Hye-kyo dan Lee Do-hyun pun bikin banyak penonton baper, meski kisah cinta mereka terasa pahit.
The Glory: Lebih dari Sekadar Balas Dendam
Meski inti ceritanya adalah balas dendam, The Glory sebenarnya lebih dari itu. Ini adalah kisah tentang perjuangan mencari keadilan, tentang trauma masa lalu yang nggak bisa di hapus begitu saja, dan tentang bagaimana luka bisa membentuk seseorang.
Drama ini juga jadi refleksi sosial yang tajam bahwa dunia kadang lebih peduli pada penampilan luar daripada luka batin seseorang. Dan bahwa diamnya orang-orang di sekitar bisa sama jahatnya dengan pelaku kekerasan itu sendiri.
Akhir Cerita yang Bikin Dada Sesak
Tanpa spoiler berlebihan, bisa di bilang akhir dari The Glory cukup memuaskan. Penonton di suguhi penutup yang emosional, adil, tapi juga tidak berlebihan. Tidak semua orang mendapatkan “happy ending” dalam arti umum, tapi setiap karakter mendapatkan apa yang pantas mereka terima.
Kamu yang suka cerita penuh psikologi, drama yang kelam tapi bermakna, wajib banget nonton The Glory. Tapi siap-siap juga mentalnya karena ini bukan tontonan ringan, dan mungkin bakal membuatmu berpikir panjang setelah menontonnya.
Fakta Menarik Seputar The Glory
-
Song Hye-kyo benar-benar melakukan transformasi akting besar-besaran di sini. Banyak yang bilang ini adalah peran terbaiknya sepanjang karier.
-
Lim Ji-yeon juga sukses meraih penghargaan karena perannya sebagai tokoh antagonis yang sangat meyakinkan.
-
Drama ini di tulis oleh Kim Eun-sook, yang sebelumnya di kenal lewat drama-drama populer seperti Goblin dan Mr. Sunshine. Ini adalah drama pertamanya dengan genre balas dendam yang gelap.
-
Banyak penonton yang setelah menonton Drakor The Glory, menjadi lebih sadar dan peduli terhadap isu bullying di sekolah.
Kalau kamu sedang cari drakor yang nggak biasa, punya alur cerita kuat, dan meninggalkan bekas setelah menonton, The Glory jelas jadi pilihan yang tepat. Tapi sekali lagi, ini bukan tontonan yang ringan. Pastikan kamu siap secara emosional, karena ceritanya benar-benar menyayat hati dan bisa jadi bikin kamu ikut merasa marah.